Jumat, 09 Desember 2016

Filled Under: , , ,

Keajaiban Tuhan


Saat aku tahu dokter mendiagnosisku terkena kanker kulit. Hatiku hancur lebur, aku jatuh sejatuh-jatuhnya. Bahkan, aku merasa aku orang yang paling sial di dunia.
“Kenapa harus aku, Tuhan?” gerutuku dalam hati.

Bahkan, berhari-hari aku tidak keluar kamar. Aku bertekad aku akan mewujudkan cita-citaku untuk mengunjungi tujuh keajaiban dunia sebelum aku mati. Ini memang konyol bukan? kebanyakan penderita kanker pasti sibuk mencari jalan alternatif pengobatan, bahkan ada yang mencoba bertaubat. Namun, tidak denganku. Aku harus berjuang melawan penyakit mematikan ini. Aku memang dikenal perempuan yang berani. Hobiku memanjat tebing-tebing yang curam, dan mendaki gunung. Aku tahu usiaku tidak lama lagi. 
Aku bertekad untuk mengunjungi Roma di Italia, Taj Mahal di India, Piramida di Mesir, Tembok besar di Cina, Machu Picchu di Peru. Aku berkorban waktu, uang dan pastinya tenaga. Setelah dua minggu aku pergi ke tempat yang sudah aku kunjungi. Aku pulang ke Belanda dan mulai check up ke dokter untuk dioperasi kulit bagian kepalaku. Alhasil, aku terkejut bukan kepalang. Setelah operasi dokter mengatakan bahwa aku sudah sembuh dari kanker kulit. Sekarang aku percaya bahwa keajaiban itu ada, yang terpenting jangan menyerah pada keadaan.


Ditulis oleh: Rif’ati Ihsan, Pengkol, 8 Desember 2016.

*Tulisan ini diikut sertakan dalam #Event_Juang1 #FiksiMini (Kontes menulis khusus bagi peserta AMJ)




0 komentar:

Posting Komentar