Selasa, 15 November 2016

Filled Under: , , , , , , , ,

Ketika Pemateri Tidak Ada, Ini yang Terjadi


Salah satu anak AMJ memaparkan projec yang sedang dikerjakan.


Adakah yang sedang menunggu tulisan mimin? Duh, maaf ya, seharusnya hari Minggu kemarin diposting, berhubung saat itu mimin sedang bertolak ke luar kota, (Halah, sok sibuk) jadi baru bisa posting materi kelas AMJ pada Sabtu, minggu kedua di bulan sebelas, sekarang. Ada yang sedikit berbeda dengan kelas-kelas sebelumnya. Kalau hari-hari biasa ada Kartika Catur Pelita atau Adi Zamzam, dua guru besar AMJ yang sudah lama berkecimpung dunia tulis-menulis, mengisi materi, kala itu tidak. Mereka sedang ada urusan di luar kota.


Meskipun demikian kelas tetap berjalan. Anak-anak AMJ saling berdiskusi dan berbagi suka-duka pengalaman menulis.

Menjelang kelas selesai, salah satu murid ada yang kepo, bertanya tentang project yang sedang dikerjakan masing-masing.

Kali ini mimin akan share beberapa di antaranya, ya. Yuk, yang penasaran kita kepoin mereka.

Mari kita kenalan dulu, biar tambah sayang; seperti pepatah lama itu lho. Tahu, kan? Xixixi

Pertama, dialah Sinna, gadis bertubuh mungil ini adalah murid AMJ paling senior. Boleh dibilang dia sudah sangat mahir dalam menuangkan ide ke dalam bentuk tulisan. Beberapa karyanya pernah dimuat di media-media cetak lokal maupun nasional. Saat ini ia terus menulis sebagai jurnalis di kampusnya. Ia baru-baru ini merilis sebuah antologi bertajuk "Ephemeral di Bumi Jepara" bersama teman-teman kampus.

Bagi yang penasaran seperti apa isi bukunya, boleh pesan ke kita. (Eh, malah promo) :D

Saat ini dia sedang menyusun novel yang mengangkat kisah tentang tiga wanita "super" dan sangat berpengaruh dalam sejarah terbentuknya kota Jepara.

"Kalau bukan kita yang mencintai kearifan budaya lokal, siapa lagi?" tuturnya menutup presentasi.

Setuju! Kita doakan semoga bukunya segera release ya ....

Kedua, adalah Hafid, seorang pemuda yang sangat mencintai buku ini pernah menjadi ketua di buletin saat sekolah menengah. Setelah lulus kemudian bekerja, ia sudah jarang menulis karena kesibukan, tetapi menulis seperti sebuah panggilan jiwa, ketika tahu ada komunitas AMJ dari seorang teman ia tanpa ragu langsung join.

Benar saja, tiga kali ikut kelas, dia sudah bersemangat menulis kembali. Saat ini ia tengah menyusun sebuah cerita tentang mahasiswi semester akhir yang melakukan riset mengenai Lawang Sewu untuk keperluan skripsi, tetapi hal-hal seram mulai menimpa gadis itu. Seperti apa kisah misteri dalam novel itu? Kita doakan bukunya segera terbit ya... :)

Ketiga, Diana. Perempuan berhijab ini juga masih terhitung belum lama masuk AMJ, namun semangat ia menulis sudah ada sejak dahulu.

Saat ini ia tengah menyusun draft novelnya yang membahas perihal ibu hamil dan plasenta yang berbahaya. Sayang akan dunia keperempuanan, kehamilan dan anak-anak banget nih, kayaknya. :)

Selanjutnya ada Mbak Desy, beliau bercerita dari sebuah lagu yang pernah didengarkan memungkinkan seseorang terpantik untuk membuat kisah. Nah, sama seperti yang dikerjakannya saat ini. Dia tengah menyusun novel yang terinspirasi dari lagunya BCL; Cinta Sejati. :)
Membahas cinta memang tak ada habisnya ya, Readers...

selanjutnya ada Alvi, tak jauh-jauh dari kebiasaannya melakukan selfie, saat ini penulis yang mencintai dunia seputar serba-serbi wanita dan kecantikan ini sedang menyusun novel tentang kejadian selfie yang membawa petaka seumur hidup. Dikisahkan ada seorang jurnalis yang sedang melakukan liputan, mencari data, kemudian terjebak akan dunia hitam narkoba. Ia mulai ketakutan. Ia mengalami hal-hal luar biasa yang belum pernah ia alami sebelumnya. Terpikir di benak pun tidak. Bagaimana hasilnya? Kita lihat saja nanti.

Selanjutnya ada Mbak Eni Widya, ia bercerita tentang pengalaman menulis sebuah kisah nyata menyedihkan yang diangkatnya menjadi sebuah tulisan. Ia larut dalam kisah di dalamnya. Sepatah dua patah kata ia salurkan melalui air mata saat menulis. Hiks, kami yang di sana saat itu sampai terharu.
Saat ini tak jauh beda dengan tema bersedih-sedihan, Mba Eni sedang menulis cerita tentang lika-liku wanita dalam menanti buah hati.

Selanjutnya Mbak Hena, belum pernah menulis, ia mengikuti kelas AMJ karena ingin bisa menulis, tulisan yang sangat ingin ia buat adalah kisah tentang seorang wanita yang takut memperoleh pasangan karena ia sudah tidak virgin lagi.
Hm... mimin no komen deh. :)

Selanjutnya ada Mbak Deasy K. saat ini dia tengah berusaha menyelesaikan naskah novelnya mengenai pentingnya merajut impian. Baginya, ia tidak ingin hanya hidup dalam dunia mimpi. Impian harus diwujudkan. Mau tidak mau. Suka tidak suka. Harus.

Selanjutnya ada GMsaivul, dia ini sedang mengidap sosiophobia atau apa? Berdiri, berjalan mendekati whiteboard, kemudian dengan tangan bergetar menuliskan, SEPOTONG SUA, udah. Tanpa bicara apa-apa lagi. Pas ditanya, malah membeku. Hanya menjawab pendek itu kumpulan cerpen.

Hm, kita langsung saja ke peserta selanjutnya, dialah Novi, ibu-ibu paruh baya ini bekerja di sebuah puskesmas, dia ingin menyampaikan gagasannya tentang beberapa pengetahuan yang dipunyai agar tersebar luaskan dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. Duh, mulia sekali ya...

Oke, kita doakan saja apa yang dicita-citakan semoga tercapai dalam waktu dekat. Dimudahkan jalannya oleh Yang Maha Mengatur. Aamiin.

Sebenarnya masih banyak yang pengen mimin tulis dan share, tetapi segitu dulu ya, teman-teman. Next time kita ketemu lagi.

Semoga tulisan mimin ini bermanfaat ya readers... Amiin


Sebelum pulang anak AMJ foto bareng.

0 komentar:

Posting Komentar