Kamis, 19 Januari 2017
Filled Under: akademi menulis jepara, Alviz, Alvizahra al-alvia, AMJ, ikut lomba, puisi, puisi sedih
Oleh : Alvi Zahra Al Alvia
Dinding-dinding di sekitarmu memalingkan muka
kamu yang sedari tadi melukis kain berupa bidadari gelap
seperti menceritakan sejumput luka
pantas dinding-dinding itu tak peduli
Aku masih memandangimu dari balik celah pintu seukuran bros yang kamu pakai
sorot matamu begitu gelap dan kosong
sesekali bernyanyi memanggil bayi yang pernah kamu miliki di musim semi
perih
Rambut terurai kusut seperti senja tanpa siluet oranye
langkahku perlahan menjauh
menggoda para komodo untuk mendekatimu
mendekatimu yang terus mengemas kenangan di selembar kain batik
penuh liur bayi musim semimu
Kakilangit, 20 Januari 2017
Puisi ini di ikutkan dalam lomba puisi Yuditeha
BAYI MUSIM SEMI
Oleh : Alvi Zahra Al Alvia
Dinding-dinding di sekitarmu memalingkan muka
kamu yang sedari tadi melukis kain berupa bidadari gelap
seperti menceritakan sejumput luka
pantas dinding-dinding itu tak peduli
Aku masih memandangimu dari balik celah pintu seukuran bros yang kamu pakai
sorot matamu begitu gelap dan kosong
sesekali bernyanyi memanggil bayi yang pernah kamu miliki di musim semi
perih
Rambut terurai kusut seperti senja tanpa siluet oranye
langkahku perlahan menjauh
menggoda para komodo untuk mendekatimu
mendekatimu yang terus mengemas kenangan di selembar kain batik
penuh liur bayi musim semimu
Kakilangit, 20 Januari 2017
Puisi ini di ikutkan dalam lomba puisi Yuditeha
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar